6/recent/ticker-posts

Guru Jadi Penulis?! Kata mbak Asma Nadia sih Begini...

 


Siapa sih yang nggak kenal mbak Asma Nadia? Pasti banyak dari kita yang sudah tidak asing dengan karya-karya beliau kan? Apalagi film-film yang sudah tayang berdasarkan novel mbak Asma Nadia. Saya sendiri pernah kok nangis mewek baca salah satu buku mbak Asma (apalagi kalau bukan "Catatan Hati Seorang Istri, Catatan Hari yang Cemburu, Surga yang Tak Dirindukan, dsb) pokoknya mbak Asma Nadia adalah salah satu penulis favorit. Sungguh sangat beruntung hari ini, kuliah umum pembaTIK dengan materi "Kiat Sukses Penulisan yang Menarik" oleh mbak Asma Nadia.


Salah satu motivasi yang saya dapatkan dari mbak Asma Nadia adalah walaupun seorang guru tetap harus menulis. Penulis adalah profesi yang tidak mendiskriminasikan seseorang, karena semua orang memiliki peluang yang sama unruk menulis. Menulis adalah prodesi satu kali kerja dengan peluang yang banyak. Semakin baik kita menulis, maka akan semakin abadi tulisan kita. 

Perlukah bakat dalam menulis? Dalam menulis tidak diperlukan bakat untuk menulis. Dalam menulis diperlukan 5% keberuntungan, 5% bakat dan 90% kerja keras. Memperbanyak jam terbang dalam menulis akan semakin memperbaiki kualitas tulisan kita. 
Ketika kita menemukan alasan yang kuat dalam menulis maka kita dapat menyelesaikan kendala-kendala dalam kepenulisan. Kata mbak Asma sebenarnya kita tidak malas menulis, namun kita tidak mengetahui tujuan dan alasan kita menulis. 

Bagi mbak Asma Nadia menulis adalah:
1. Bukan sekedar ide bagus
2. berawal dari keresahan
3. buku sebagai kebutuhan bukan hiburan waktu luang.

Latihan menulis termudah adalah menulis pengalaman berdasarkan kisah nyata. Kisah nyata mungkin saja kisah yang paling berkesan, paling menyedihkan, menyakitkan, tidak terlupakan dan tentu saja pengalaman atau kisah nyata tersebut tidak harus berasal dari diri kita sendiri. 
Beberapa kunci tulisan yang menarik adalah sebagai berikut.
1. Ide
Buatlah sesuatu yang baru dan belum diangkat/dibahas serta sesuatu yang dekat dengan pembaca.
2. Teknik Penyajian
Dalam penyajian cerita fiksi bisa berupa judul, konflik yang jelas dan kuat/dilema pada tokoh, setting tempat dan waktu, hal-hak yang unik dan karakter yang unik, penokohan yang menarik.

Itulah beberapa ringkasan pemaparan dari mbak Asma Nadia yang saya tangkap. Jika teman-teman ingin menonton silakan bisa klik Di sini.

Tentu saja mendapat materi tentang kepenulisan membuat saya bersemangat melanjutkan project-project yang sempat tertunda. Oh ya, saat kuliah umum saya mendapatkan kesempatan untuk ditayangkan pertanyaannya, dan saya puas dengan jawaban mbak Asma serta Alhamdulillah mendapatkan hadiah menarik. Sampai jumpa di postingan berikutnya ^^


Posting Komentar

0 Komentar