Laporan Aksi Nyata Modul 1.2
Nilai dan Peran Guru Penggerak untuk Mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila
Oleh : Riska Gantari
CGP Angkatan 3 Kabupaten Sleman
Fasilitator : Muslih
Pengajar Praktik : Andri Noviati Fheasta
Latar Belakang
Dalam konsep pemikiran Ki
Hajar Dewantara, guru bertindak sebagai pamong/penuntun. Guru menuntun segala
kekuatan kodrat yang bisa dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu
ruang-ruang pembelajaran dimana guru dan siswa berinteraksi secara langsung
walaupun melalui tatap maya/video conference. Peran guru menciptakan
suasana merdeka yang nyaman dan membuat siswa bahagia serta bersemangat untuk
mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. Selain itu, guru juga harus
mampu menggali dan mengembangkan potensi murid sera mengakomodasi karakteristik
masing-masing siswa untuk mewujudkan siswa yang selamat dan bahagia.
Profil Pelajar Pancasila
merupakan karakter yang diharapkan muncul pada setiap murid. Profil Pelajar
Pancasila antaralai 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia; 2) Mandiri; 4) Gotong royong; 4) Berkebhinekaan global; 5)
Bernalar kritis dan 6) Kreatif. Keenam profil ini tercermin dalam perilaku
sehari-hari murid yang akhirnya menjadi kebiasaan. Dalam mewujudkan profil
Pelajar Pancasila ini, kita sebagai pendidik memiliki peran untuk menuntun anak
serta menumbuhkan berbagai karakter/nilai-nilai tersebut.
Seorang pendidik diharapkan
terampil dan kompeten sehingga mampu berkontribusi secara aktif unutk
mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Terdapat empat kompetensi yang dibutuhkan
oleh seorang guru yaitu mengembangkan diri dan orang lain, memimpin
pembelajaran, memimpin managemen sekolah dan memimpin pengembangan sekolah.
Seorang guru penggerak memiliki peran memimpin pembelajaran,menggerakkan
komunitas praktisi, menjadi coach bagi orang lain, mendorong kolaborasi antar
guru dan mewujudkan kepemimpinan murid. Untuk mewujudkan profil Pelajar
Pancasila diperlukan peran seorang guru yang berpedoman pada nilai-nilai
seorang guru penggerak antaralain mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan
berpihak pada murid. Nilai-nilai guru penggerak ini penting karena sebagai
pedoman seorang guru penggerak dalam berperilaku dan menguatkan peran guru
penggerak sebagai agen perubahan.
Seorang guru diharapkan
melaksanakan peran dan nilai seorang guru penggerak. Walaupun tidak bisa
dipungkiri bahwa seorang guru telah memiliki nilai dan peran guru penggerak
dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan hal tersebut, guru telah memiliki
nilai dan peran yang sudah dilaksanakan di sekolah namun belum konsisten
dijalankan. Oleh karena itu, dalam aksi nyata ini guru melaksanakan kegiatan
yang dapat menguatkan nilai dan peran seorang guru penggerak.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan aksi nyata yaitu sebagai berikut
:
1.
Mewujudkan
pembelajaran yang berpihak pada siswa
2.
Meningkatkan
kegiatan Manigi (Lima Menit Berbagi) literasi selama Pembelajaran Jarak Jauh
3.
Menumbuhkan
nilai mandiri pada guru dalam pengembangan diri
4.
Mewujudkan
nilai kolaboratif yaitu dengan menjadi coach bagi guru lain, menjadi penanggung
jawab kegiatan KKG tingkat kecamatan, dan membuka ruang diskusi demi
kepentingan di dalam sekolah.
Perasaan selama melakukan perubahan di kelas
Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh banyak
sekali hal yang berubah Beberapa kegiatan yang positif di sekolah mungkin saja
terkendala untuk dilaksanakan. Penulis selaku guru merasa kegiatan tersebut
harus tetap dilaksanakan selama pandemi ini. Tentu saja hal tersebut memerlukan
dukungan, kerjasama yang baik dari semua pihak. Dalam menjalankan peran dan
nilai seorang guru penggerak, penulis merasa perlu memulai dari diri sendiri
dan juga perlahan mulai berbagi dengan rekan guru.
Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses
perubahan
Beberapa ide atau gagasan yang muncul sepanjang proses
perubahan adalah sebagai berikut :
1.
Melakukan
kesepakatan dengan siswa dan koordinasi sebelum melaksanakan pembelajaran
2.
Melakukan
sesi konsultasi individu dengan siswa terkait pembelajaran secara luring di
sekolah.
3.
Setelah
melaksanakan kegiatan, ada kegiatan refleksi bersama dengan guru lain di ruang
diskusi
4.
Memotivasi
guru untuk mengembangkan diri dengan mandiri melalui kegiatan pengembangan diri
Rangkaian Pelaksanaan Aksi Nyata
1.
Perencanaan
Sebelum
melaksanakan kegiatan aksi nyata maupun pembelajaran saya merencanakan beberapa
hal terkait jadwal kegiatan dan bentuk kegiatan. Untuk pembelajaran saya
laksanakan dengan menggunakan google meet yang disepakati waktu serta
kelompoknya. Hal ini dilakukan karena setiap siswa tidak memiliki akses
menggunakan gawai di waktu yang sama.
Saya juga
merencanakan hal-hal yang akan saya lakukan ketika menerapkan Manigi di kelas,
yaitu menyiapkan bahan bacaan dan tutorial mengakses. Terlebih di masa pandemi
kegiatan literasi seperti Manigi belum konsisten saya lakukan. Setelah itu,
saya mensosialisasikan kepada rekan sejawat mengenai rencana yang akan saya
lakukan terkait dengan kegiatan Manigi.
Selain kegiatan
yang menguatkan peran guru yang berpihak pada murid, saya juga melaksanakan
kegiatan yang akan menguatkan nilai kolaboratif pada diri saya. Kegiatan yang
saya rencanakan adalah kegiatan diseminasi, coaching, dan sharing mengenai
program Guru Penggerak kepada rekan sekolah dan rekan guru di KKG.
Peran yang saya
tingkatkan lagi adalah kegiatan yang menguatkan nilai reflektif saya sebagai
seorang guru penggerak. Setelah saya melaksanakan kegiatan aksi nyata, saya
membuka ruang diskusi di grup sekolah untuk menjaring saran dan pendapat dari
guru serta karyawan.
2.
Penerapan
Pelaksanaan
pendampingan/konsultasi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media WA,
Google meet dan konsultasi individu di sekolah. Hal ini saya lakukan untuk
memotivasi siswa dalam pelaksanaan PTS. Orang tua banyak yang merasa
kebingungan jika membimbing siswa dalam belajar di rumah. Sehingga diperlukan
konsultasi secara kelompok yang dilakukan oleh guru. Kegiatan konsultasi ini
dimaksudkan untuk memotivasi siswa dan mendengarkan kesulitan yang dihadapi
siswa selama pembelajaran jarak jauh dan dalam mempersiapkan PTS.
Dalam kegiatan
aksi nyata ini, saya juga mencoba
melaksanakan kembali kegiatan Manigi (Lima Menit Berbagi) yang merupakan
rangkaian kegiatan literasi di sekolah. Sebelum pandemi, kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari sebelum dimulai pembelajaran Kegiatan Manigi
dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak dan juga mengembangkan
potensi dalam diri anak.
Kegiatan Manigi
dalam situasi pandemi ini dilaksanakan secara daring dengan menggunakan media
WA grup. Untuk memulai kegiatan Manigi, saya mensosialisasikan kepada siswa dan
wali murid di grup kelas. Setelah itu, pada pelaksanaan kegiatan saya lakukan
kegiatan Manigi di awal pembelajaran, walaupun tidak jarang ada siswa yang
mengirimkan video di malam hari. Kegiatan Manigi ini merupakain kegiatan
berbagi dengan teman sekelas tentang kegiatan yang telah dilakukan, pengalaman,
atau buku yang pernah dibaca. Kegiatan Manigi yang saya lakukan di kelas adalah
dengan menceritakan kembali dongeng yang sudah dibaca dan menyampaikan
pendapatnya tentang cerita tersebut. Tidak lupa anak-anak juga diharapkan dapat
mengambil makna/nasehat dan pesan pada dongeng yang dibaca.
Hal yang dilakukan
setelah membaca dongeng, anak-anak mengirimkan video ke grup WA kelas. Setelah
itu guru dan teman-teman dapat memberikan komentar maupun reaction menggunakan
emoji yang ada pada WA. Kegiatan Manigi ini diharapkan mampu membuat anak percaya
diri untuk berbicara di depan umum, kritis terhadap suatu peristiwa maupun
fenomena dan mampu mengembangkan potensinya.
Kegiatan aksi
nyata selanjutnya adalah kegiatan coaching, mentoring dan sharing yang akan
meningkatkan nilai kolaboratif pada diri guru. Kegiatan yang saya lakukan
adalah mengikuti kegiatan KKG kelas 5 Kecamatan Prambanan pada tangga 23
September 2021. Dalam kegiatan tersebut saya berperan sebagai penanggung jawab
kegiatan dengan tugas menentukan materi kegiatan pada pertemuan tersebut.
Materi KKG yang akan kami laksanakan adalam mengenai pemikiran KHD dalam
pembelajaran, Pemanfaatan Benime dan Canva untuk pembelajaran.
Kegiatan coaching,
mentoring dan sharing selanjutnya adalah kegiatan IHT/diseminasi sekolah yang
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 September 2021. Kegiatan ini bertujuan
untuk memberikan wawasan dan pengetahuan guru mengenai pemikiran KHD,
pengembangan diri untuk guru dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Kegiatan saya mulai dengan memberikan pengimbasan apa yang sudah saya pelajari
selama menempuh Pendidikan Guru Penggerak. Saya memaparkan materi Pemikiran KHD
dalam pembelajaran. Setelah itu pemberian motivasi kepada guru untuk terus
mengembangkan diri dengan mengikuti diklat/workshop mandiri melalui sim PKB karena
ternyata banyak sekali yang belum mengetahui beberapa diklat daring di portal
SIMPKB.
Kegiatan terakhir
adalah pengimplementasian Canva untuk Pendidikan. Saya membimbing bapak ibu
Guru untuk mendaftarkan email akun belajar.id supaya dapat didaftarkan ke canva
sehingga memperoleh banyak manfaat dari fitur-fiturnya. Saya juga
menjelaskankan bagaimana membuat video, poster bahkan twibbon menggunakan
Canva.
3.
Refleksi
Setelah kegiatan aksi nyata yang saya lakukan, saya
merefleksikan pembelajaran yang saya lakukan dengan siswa dan rekan sejawat.
Pada kegiatan Manigi saya membuka ruang diskusi melalui grup WA sekolah untuk
menampung saran dan pendapat guna perbaikan ke depannya. Dari beberapa pendapat
rekan sejawat, saya mendapatkan beberapa saran antaralain untuk terus
meningkatkan kegiatan manigi secara konsisten, memberikan reward kepada siswa,
dibuatkan semacam pohon literasi supaya anak lebih termotivasi untuk membaca,
dan juga menggunakan buku penghubung literasi anak. Saran tersebut sangat saya
nantikan karena alasan saya menggunakan ruang diskusi selain untuk memotivasi
guru lain ikut mengimplementasikan, saya juga dapat menampung pendapat dan
saran dari rekan sejawat.
Rencana Perbaikan
Dari berbagai kegiatan aksi
nyata yang saya lakukan, siswa saya menjadi termotivasi dengan pelaksanaan
konsultasi kelompok. Untuk ke depannya saya akan mencoba memulai konsultasi
kelompok kecil dan konsultasi individu secara luring. Pada kegiatan Coaching
dan Sharing, kami akan memperdalam pemanfaatan Canva dengan sister tutor
sejawat maupun kelompok kecil dikarenakan waktu pelaksanaan Coaching dan
Sharing kemarin sangat terbatas sehingga untuk memperdalam fitur diperlukan waktu
tambahan di sela-sela kegiatan sekolah.
Kegiatan Manigi yang sudah
terlaksana, memang masih membuat siswa belum terbiasa untuk percaya diri
berbagi dengan temannya. Namun dengan memulai hal positif sedikit demi sedikit
di kelas, saya akan meningkatkan kegiatan tersebut dengan variasi bacaan dan
jenis kegiatan. Tujuan saya adalah dapat melaksanakan program tersebut secara
konsisten dan dapat memotivasi rekan guru untuk ikut mengimplementasikan
kembali kegiatan Manigi saat pembelajaran daring. Selain itu, saya akan
memperhatikan saran dari rekan sejawat seperti menggunakan buku penghubung
literasi anak, pohon literasi, dan reward untuk siswa.
Dokumentasi pelaksanaan kegiatan dan rincian kegiatan aksi nyata dapat disimak di bawah ini.
0 Komentar